Tugas softskill : Manajemen Layanan Sistem Informasi
SECTION 1
1.Pengantar
1.1 Bagaimana
Memahami Manajemen Layanan ?
Proses
penerapan ilmu dan seni untuk menyusun rencana,mengimplementasikan
rencana,mengkoordinasikan dan menyeleseikan aktifitas-aktifitas pelayanan demi
tercapainya tujuan-tujuan pelayanan
Sasaran Manajemen
Pelayanan adalah kepuasan pelanggan. Dalam menyelenggarakan pelayanan baik
kepada pelanggan internal maupun eksternal, pihak penyedia dan pemberi layanan
harus selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama pelayanan, yaitu
kepuasan konsumen (consumer satisfaction) atau kepuasaan pelanggan (customer
satisfaction)
Seiring dengan pengertian pelayanan, publik dan pelayanan
publik Menurut Para Ahli , berarti
Pengertian Manajemen Pelayanan Publik adalah suatu proses
penerapan ilmu dan seni untuk menyusun rencana, mengimplementasikan rencana,
mengoordinasikan dan menyelesaikan aktivitasaktivitas pelayanan demi
tercapainya tujuan-tujuan pelayanan.(lihat Ratminto dkk). Atau dengan kata
lain, manajemen pelayanan publik berarti merupakan suatu proses perencanaan dan
pengimplementasiannya serta mengarahkan atau mengkoordinasikan penyelesaian
aktivitas-aktivitas pelayanan publik demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan
publik yang telah ditetapkan.
1.2 Kenapa sangat penting untuk perusahaan ?
Kenapa
sangat penting?Karena menurut saya manajemen pelayanan sangat penting bagi
perusahaan karena dalam sebuah perusahaan pelayanan kepada customer sangatlah
penting dan krusial karena bagusnya atau tidaknya sebuah perusahaan terletak
pada pelayanan perusahaan tersebut, apakah baik dalam melayani atau cepat dalam
melayani para customer.
ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki
minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses
seperti TOM, Six Sigma, Business Process Management, dan CMMI Dan tidak memperdulikan
detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem
yang dikelola, melainkan fokus kepada upaya penyediaan kerangka kerja untuk
menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan interaksi antara personel
teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
1.3 Bagaimana manajemen layanan dapat membantu penyedia
layanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini ?
Upaya memaksimalkan nilai itu menempatkan penerapan IT
Service Management (ITSM) tidak lagi merupakan suatu opsi, melainkan telah
menjadi suatu keharusan bagi perusahaan, terutama jika ingin mempertahankan
eksistensi bisnisnya di tengah persaingan yang sangat kompetitif saat ini.
ITSM, sebagai suatu
solusi manajemen, jelas tidak hanya terkait dengan ketersediaan infrastruktur
TI, melainkan bagaimana infrastruktur tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas layanan TI di lingkungan perusahaan, sehingga menjadi
lebih efisien dan efektif, yang berujung pada kemampuan mengoptimalkan layanan
kepada pelanggan, sambil menghemat biaya. Lanjutannya, perusahaan pun dapat
dengan mudah membuat perencanaan (forecasting ) ke depan, termasuk juga
mengambil berbagai keputusan bisnis yang lebih dinamis.
2.Kerangka ITIL
2.1 Standar untuk
manajemen layanan TI
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL akan mendapat
berbagai keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada
departemen, pembiayaan akan efektif dan efisien, perubahan IT lebih mudah untuk
diatur, dan pada akhirnya berdampak pada pendapatan perusahaan itu sendiri.
Apakah saat ini sudah banyak perusahaan yang sudah
mengimplementasikan ITIL? Tampaknya masih sedikit, walau demikian apabila
dibandingkan dengan framework lainnya seperrti ISO, framework ITIL sebenarnya
akan melakukan berbagai perubahan dan perbaikan dari dalam perusahaan itu
sendiri, yakni pada departemen IT. Sebenarnya tidak hanya diperusahaan saja,
ITIL juga bisa diaplikasikan dilembaga pemerintah baik departemen maupun non
departemen. Coba saja perhatikan, saat ini manajeman IT diberbagai lembaga
pemerintah maih jauh dari yang diharapkan, baik dalam hal manajemen
pengadaannya kaupun dalam hal manajemen maintenancenya.
Service Management terbaik
Tidak seperti halnya ISO yang sangat populer saat ini, ITIL
(IT Infrastructure Library, IT Infrastructure Library) tidak begitu dikenal dan
nyaris tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat IT khususnya di
Indonesia. ITIL sebenarnya sudah lamapa diperkenalkan, yaitu lahir sekitar
tahun 80-an abad ke-20, yang waktu itu ditugaskan oleh Pemerintah Inggris
Administrasi Komputer dan Telekomunikasi (CCTA) telah melakukan proyek
penelitian tentang kualitas layanan produk IT,dalam hal ini ITIL menyediakan
satu set sumber daya yang efektif dan dapat mengukur manajemen keuangan IT.
CCTA ITIL dalam membangun kerangka dasar, banyak praktik
manajemen layanan TI seperti IBM dan HP misalnya yang terlibat dalam penyusunan
ITIL tersebut. Kini ITIL telah berubah dan berorientasi pada berbagai bidang
manajemen, seperti kepuasan pelanggan dan kualitas layanan IT, tujuannya tidak
ada lain kecuali TI layanan teknologi yang terintegrasi pada perusahaan secara
efektif.
Manajemen infrastruktur IT adalah deskripsi yang sangat
rinci. Dalam hal ini dapat dijelaskan menjadi 10 proses terintegrasi dan menjadi
hal yang sangat inti, yaitu, yaitu (1) layanan manajemen tingkat layanan IT (2)
manajemen keuangan, (3)manajemen kapasitas, (4) manajemen layanan TI
kontinuitas, (5) ketersediaan manajemen, (6) manajemen konfigurasi, (7)
manajemen perubahan, (8) manajemen rilis, (9) manajemen insiden, da (10)
masalah manajemen dan fungsi manajemen (help desk). Tapi yang paling menyita
perhatian adalah manajemen infrastruktur TI secara menyeluruh. Dengan
mengaplikasikan ITIL, maka dapat dipastikan bahwa manajemen layanan IT dan
manajemen infrastruktur IT pada suatu perusahaan akan memberikan referensi yang
jelas baik dalam hal penggantian hardware, software, dan sumberdaya lainnya
termasuk SDM.
Perkembangan ITIL memang tidak secepat software dan
hardware. Begitu juga dengan software ITIL memang sedikit lambat, karena
masyarakat IT khususnya di Indonesia masih terlena dengan cara menggunakan dan
implementasi IT baik secara perorangan maupun dilingkungan kerjanya.
Seperti telah dijelaskan d atas bahwa perkembangan ITIL memang
tidak secepat perkembangan software maupun hardware, namun sebenarnya
implementasi ITIL sudah diterapkan sejak beberapa tahun silam. Di Intansi
pemerintah sendiri sebenarnya sudah menerpkan mengimplementasikan ITIL ini
melalui jabatan fungsional yang namanya Pranata Komputer. Di sana dijelaskan
berbagai hal yang berhubugan dengan pelayanan IT, implementasi IT dan
sebagainya.
Dalam perkembangannya ITIL memiliki lima bagian dari sebuah
siklus dari sebuah siklus yang dikenal dengan sebutan Sikuls Layanan ITIL.
Secara singkat, masing-masing bagian dari siklus tersebut adalah, Service
Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation dan Continual
Service Improvement, Secara sederhana ke lima bagian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Service Strategy
Secara sederhana Service Strategy akan memberikan panduan
kepada mereka untuk mengmplementasikan pengimplementasi ITSM (IT Service
Mnagement) dan bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sekedar kemampuan
organisasi dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI, tapi
juga sebagai sebuah aset strategis bagi sebuah perusahaan. Panduan ini
disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan
serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service
Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle mencakup
pembentukan market guna menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia
layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan
serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses
yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas antara lain
Service Portfolio Management, Financial Management dan Demand Management.
Bagi organisasi IT yang baru akan mengimplementasikan ITIL,
Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan atau sasaran
serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan IT serta untuk
mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan
operasional maupun organisasional di dalam organisasi IT.
Bagi organisasi IT yang saat ini telah mengimplementasikan
ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review
strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi
pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas
dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
Service Design
Agar layanan IT dapat memberikan manfaat kepada pihak
bisnis, layanan-layanan IT tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan
acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada
organisasi IT untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan
membangun layanan IT maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design
berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi
tujuan-tujuan strategis organisasi IT dan bisnis menjadi portofolio/koleksi
layanan IT serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain
layanan ITI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan
kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
Service Catalog Management, Service Level Management, Supplier Management,
Capacity Management, Availability Management, IT Service Continuity Management,
Information Security Management.
Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi IT
untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan
IT baik yang baru maupun layanan IT yang dirubah spesifikasinya ke dalam
lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana
sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk
dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam
Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
Transition Planning and Support, Change Management, Service Asset &
Configuration Management, Release & Deployment Management, Service
Validation, Evaluation, dan Knowledge Management.
Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup
semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan IT . Di dalamnya
terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan IT secara efisien
dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan
pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan
operasional layanan it serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup
serta target kinerja layanan IT.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
Event Management, Incident Management, Problem Management, Request Fulfillment,
dan Access Management.
Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan
penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain,
transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode
dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau
yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa ITIL
merupakan suatu layanan yang sangat penting untuk diimplementasikan, tujuannya
agar semua komponen dalam penerapan IT bisa sesuai degan siklus dan
kebutuhannya. Terlepas dari itu semua akhirnya berpulang kepada kita yang akan
mengimplementasikan ataupun menerapkan ITIL sebagai salah satu manajemen
layanan IT di abad ini.
2.2 Komponen ITIL
Terdapat 2 komponen operasional ITIL yaitu :
Service Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal
setiap hari)
Service Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal
setahun/kuartal/bulanan)
SERVICE SUPPORT
The Service Desk
Tujuan :
Untuk melaksanakan single point of contact antara User dan
IT Service Management dan memeriksa status hubungan semua customer.
Menangani Incidents dan permintaan, serta memberikan arahan
untuk kegiatan lain seperti Change, Problem, Configuration, Release, Service
Level, and IT Service Continuity Management
Kegiatan :
*Menerima dan merekam semua panggilan dari user.
*Memberikan first-line support (menggunakan pengetahuan)
*Mengacu kepada second-line support bila diperlukan.
*Monitoring dan peningkatan peningkatan bahaya-bahaya yang
terjadi.
*Menjaga informasi user.
*Memberikan ruang antara disiplin ITSM.
*Memberikan pengukuran
dan metrik
Incident Management
Tujuan :
Untuk kembali ke operasi normal secepat dan sebisa mungkin
dengan gangguan seminimal mungkin, yang memastikan bahwa tingkat pencapaian
terbaik dari availability Dan service telah terpelihara.
Incident definition, semua peristiwa yang tidak sesuai
standar operasi yang disebabkan atau mungkin disebabkan gangguan atau
pengurangan kualitas service.
Work-around definition, sebuah metode untuk menghindari
Incident atau masalah, salah satunya dengan menggunakan teknik sementara atau
tetap sehingga user tidak lagi percaya kepada Configuration Item (CI) yang
diketahui sebagai penyebab failure.
Problem Management
Tujuan :
Untuk meminimalkan pengaruh yang merugikan dalam bisnis yang
diakibatkan incident dan masalah yang disebabkan oleh error dalam infrastuktur.
Problem definition
Sebab yang tidak diketahui yang diakibatkan satu atau lebih
incident
Known Error definition
Sebuah incident atau problem yang sebabnya diketahui.
Configuration Management
Tujuan :
Menyediakan pengendalian infrastuktur melalui monitoring dan
pemeliaharaan informasi atas :
1) Configuration
Items (CI) diperlukan untuk mendistribusikan services
2) CI status and
history
3) CI
relationships
4) Valuable CIs
(monetary or service)
Memberikan informasi mengenai infrastruktur IT kepada semua
pemroses dan IT Management.
Configuration Item (CI), sebuah komponen infrastuktur IT
dimana dikendalikan oleh Configuration Management.
Configuration Management Database (CMDB), sebuah database
yang berisi rincian atribut dan dokumentasi setiap CI dan hubungan antara CI.
Baseline, sebuah potret bagain CI dan komponen atau hubungan
dengan CI.
Release Management
Tujuan :
Release Management memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai perubahan dalam IT
service dan memastikan seluruh aspek dalam Release, baik teknik maupun non
teknik
Change Management
Tujuan :
Proses perubahan pengendalian infrastuktur atau aspek lain
dari services, dalam cara yang dikendalikan, memberikan persetujuan perubahan
dengan gangguan yang minimal.
Change Management memastikan bahwa metode standarisasi dan
prosedur digunakan untuk efisinsi dan meyakinkan penanganan semua perubahan.
Changes dapat memberikan solusi atas Problems, Known Errors.
SERVICE DELIVERY
Service Level Management
Tujuan :
Untuk memelihara dan memperbaiki kualitas IT service,
melalui siklus tetap mengenai pemahaman, persetujuan, monitoring, pelaporan dan
pencapaian IT service. Service Level Management mengatur dan memperbaiki
tingkat persetujuan service antara dua pihak.
The provider yang mungkin menjadi internal service
department atau organisasi external yang memberikan outsourced service
Penerima service seperti
customer yang membayar tagihan.
Availability Management
Tujuan :
Untuk mencapai capabilitas IT infrastructure dan mendukung
organisasi untuk mendistribusikan biaya yang efektif dan tingkat availability
yang terus menerus yang memungkinkan kepuasan sebagai tujuannya.
IT Service Continuity Management
Tujuan :
Untuk mendukung kesuruhan proses Business Continuity
Management dengan memastikan teknik dan fasilitas IT service yang dibutuhkan
dapat dipenuhi dengan time-scale bisnis yang disetujui dan dipersyaratkan.
Capacity Management
Tujuan :
Untuk memahami kebutuhan bisnis di masa mendatang (the
required service delivery), operasi perusahaan (the current delivery), dan
memastikan seluruh kapasitas saat ini dan masa yang akan datang serta
aspek-aspek yang dibutuhkan yang memberikan biaya yang efektif.
Financial Management for IT Services
Tujuan :
Untuk memberikan pekerjaan dengan biaya yang efektif dan
penggunaan keuangan serta IT asset dalam Services
ITIL biasanya diterapkan kepada satu atau lebih dalam bisnis
sebagai berikut :
Penentuan proses bisnis dengan IT organisasi.
Penerapan dan perbaikan mengenai kualitas service.
Kebutuhan untuk fokus kepada konsumen dalam hal IT.
Penerapan fungsi central help desk.
Dua karakteristik dasar konsep ITIL adalah sebagai berikut :
-Service management, IT mengatur :
Memberikan pertimbangan atas operasi dan pemeliharaan yang
dibutuhkan.
Membangun test plans
Mengidentifikasi effect atas perubahan sistem yang baru atau
dimodifikasi terhadap infrastruktur saat ini, Menentukan kebutuhan yang akan datang.
-Customer orientation, IT services memberikan tingkat
kualitas yang dapat dipercaya. Untuk menjamin kualitas tersebut ITIL menawarkan sebuah pendekatan secara sistematis dan
profesional kepada manajemen mengenai IT service provision. Penerapan panduan
tersebut dapat memeberikan manfaat seperti :
*Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui IT services.
*Mengurangi resiko tidak diketemuaknnya bisnis yang
dipersyaratkan untuk IT service.
*Mengurangi biaya ketika membangun prosedur dan praktek dalam
organisasi
*Komunikasi dan informasi yang lebih baik antara pelanggan
dan staff IT.
*Standar dan panduan bagi staff IT
*Produktifitas yang lebih besar dan keahlian dan pengalaman
yang lebih baik.
*Pendekatan yang berkualitas terhadap IT service.
*Manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan adalah :
*Menjamin kembali bahwa IT Service memberikan kesesuaian
dengan prosedur yang *didokumentasikan dapat diaudit.
*Menyediakan kepada customer untuk mencapai tujuan bisnis.
*Identifikasi contact poin untuk menanyakan atau diskusi
tentang perubahan persyaratan.
*Memberikan umpan balik dari monitoring service level
agreements.
2.3 Tujuan
Tujuan Information
Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah untuk menyediakan petunjuk
untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup
pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan
bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan.
SECTION 2
1 Strategi Layanan
1.1 Pengantar
Layanan Strategi
adalah tahap pertama dari ITIL Service Management Lifecycle. Ini adalah poros
di mana siklus berputar. Fase ini digunakan untuk menetapkan strategi
keseluruhan untuk layanan TI yang direncanakan organisasi dan manajemen layanan
(ITSM) praktek. Ini memuncak dalam rencana strategis yang menentukan bagaimana
layanan TI yang direncanakan organisasi dan kebijakan dan proses ITSM akan
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Layanan Strategi fase
membantu memastikan bahwa organisasi siap untuk mengelola biaya dan risiko yang
terkait dengan memulai layanan-layanan baru. Dalam fase ini, organisasi
melakukan hal berikut:. Tentukan ruang pasar untuk layanan TI yang
direncanakan. Menetapkan harapan kinerja untuk melayani pelanggan.
Mengidentifikasi, memprioritaskan, dan pilih peluang.
1.2 Resiko
Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam
isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia
layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata-mata untuk
memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit
bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang
melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan
nilai yang cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan harus
memenuhi tujuan strategis penyedia layanan.
1.3 Jenis Penyedia
Layanan TI
• Services Strategy (SS), meliputi perencanaan strategis
manajemen layanan dan keterpaduan pelayanan dengan strategi bisnis.
• Services Design (SD), outlines desain danpengembangan
layanan jasa dan prosesmanajemen.
• Services Transition (ST), mengilustrasikanbagaimana
persyaratan tahapan sebelumnya(strategi dan desain) untuk layanan
yangberkelanjutan dan dapat dipertahankan.
• Services Operation (SO), meliputi penyampaianyang efektif
dan efisien dan dukungan layanan,juga menyediakan referensi untuk kegiatanoperasional
dalam proses-proses lain.
• Continual Service Improvement (CSI),perbaikan layanan yang
berkelanjutan danpengukuran kinerja proses yang diperlukanuntuk layanan
1.4 Empat Strategi P
• Perspektif: visi yang khas
• Position: keunikan posisi sebagai dasar untuk
berkompetisi
• Plan: bagaimana provider layanan akan
mencapai visi
• Pattern: pola dasar yang berulang dalam
decision making, biasanya berdasarkan „tema
pokok‟ atau „guiding principles‟ atau „kebijakan
umum‟.
1.5 Otomatisasi Proses Manajemen Layanan
Otomasi proses manajemen adalah penggunaan sistem komputer
dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi proses. Proses dapat benar-benar
otomatis, sehingga tidak ada intervensi manusia yang diperlukan, atau semi-otomatis
di mana beberapa intervensi manusia diperlukan untuk membuat keputusan atau
menangani pengecualian.
SECTION 3
1 Design Layanan
1.1 Mengapa desain layanan penting?
Desain Layanan adalah tahap dalam siklus hidup layanan
secara keseluruhan dan merupakan elemen penting dalam proses perubahan bisnis.
Peran Desain Layanan dalam proses perubahan bisnis dapat
didefinisikan sebagai:
Desain yang tepat dan inovatif layanan TI, termasuk
arsitekturnya, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan
sekarang dan masa depan bisnis yang telah disepakati
1.2 Lima Aspek Utama Dari Desain Layanan ?
Terdapat 5 aspek individu dalam Desain Layanan:
· Solusi layanan
baru atau perubahan
· Sistem manajemen
layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan
· Arsitektur
teknologi dan sistem manajemen
· Proses, peran dan
kemampuan
· Metode pengukuran
dan satuan
1.3 Tujuan dan sasaran utama Desain Layanan adalah sebagai
berikut:
· Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang
telah disetujui
· Desain proses untuk
menunjang sikus hidup layanan
· Mengidentifikasi
dan mengelola resiko
· Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan
layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari
kuaitas solusi TI
· Membangun keahlian
dan kemampuan dalam TI
· Berkontribusi
terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI
1.4 Paket Desain Layanan (SDP): mendefinisikan seluruh aspek
dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus
hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor,
atau layanan TI yang dikeluarkan.
sumber :
www.prakom.lipi.go.id/index.php/internet/47-itil-standar-kualitas-pelayanan-it
https://elrafa.wordpress.com/2010/03/05/it-infrastucture-library-itil/
https://www.translate.com/english/service-strategi-layanan-strategi-adalah-tahap-pertama-dari-itil-service-management-lifecycle-ini/52892727
https://atiaarenda.wordpress.com/2012/12/10/pertemuan-11-dan-12/
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/02/Terjemahan-ITIL-V.3-IKC.pdf
http://rivanpradipta.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-pelayanan.html
http://bimbel-ics.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-manajemen-pelayanan-publik.html
http://www.helpdesksoftware.co.id/index.php/news/articles/102-penerapan-itsm-strategi-meningkatkan-kualitas-layanan